Antik Semarang

Antik Surakarta / Solo

Antik Yogyakarta / DIY

Antik Magelang

Antik Purwokerto

Antik Jawa Tengah

Antik Keris

Tuesday, July 26, 2011

Berburu Barang Antik NOS



Apakah NOS ? Ternyata NOS sebuah singkatan dari New Old Stock. Artinya kurang lebih barang lama, stok lama, disebuah toko tapi kondisi New (belum pernah dipakai, alias perawan).

Apa saja barang yang sering diberi predikat NOS ? Biasanya jam Weker atau Beker, barang yang terbuat dari bahan panci enamel seperti poci atau cangkir, radio transistor, sering mendapat predikat NOS ketika dijual di Internet.

Barang antik NOS sungguh menarik, apa sebab ? Barangnya masih bagus, kalau itu piring, belum luka kena abu gosok. Kalau barang antik itu poci dia masih bersih belum bernoda coklat warna teh. Dari segi harga jelas murah karena penjualnya tidak tahu itu barang antik .... harganya normal-normal saja. Kemudian dari segi mencarinya juga mudah, karena semua toko membuka diri terhadap siapa saja yang datang. Beda dengan pemilik barang antik yang tinggal dirumah, seringkali tidak ramah kepada orang asing yang belum dikenalnya. Dari segi modal juga amat irit, bahkan nol, artinya kita cukup memotret saja kemudian ditayangkan di blog, tidak usah beli.

Semudah itukah mencari barang antik NOS ? Ternyata tidak. Seringkali kita mendapat sambutan yang kurang ramah dari pemilik toko, karena kita dianggap orang aneh yang mencari barang aneh, barang yang sudah lama, ketinggalan jaman dan sudah langka. Mungkin pemilik toko curiga pada kita jangan-jangan mau bercanda atau main-main, tidak serius membeli.

Seringkali waktu yang terbuang juga cukup banyak, kadang kita muter-muter sampai sandal jepit kita tipis barang tak kunjung didapat.

Barang NOS, seringkali adanya dikios kecil, di pedagang kecil, dan bukan ditoko yang besar. Toko besar biasanya tidak punya, karena mereka selalu mengikuti jaman, dan hanya menjual barang yang sedang populer. Barang lama biasanya sudah dibuang ditempat sampah, karena berkarat dan ketinggalan teknologi. Setelah banyak penemuan baru seperti stainless steel, melamine dan plastik, barang dari panci enamel sering dibumi hanguskan karena banyak yang berkarat.

Barang NOS keramik juga tidak mudah dicari, karena sudah lama barang Made In China tidak datang lagi ke Indonesia. Sekarang yang beredar barang buatan Indonesia sendiri dengan label : Fine China, Lucky Fine China, Golden Pagoda dan lain-lain, dengan kualitas yang agak kasar pada ornamen bunganya .....

Friday, July 15, 2011

Antik Kaki Lima


Barang antik bisa ditemukan di kaki lima ? Tentu saja bisa. Bahkan ditempat penampungan barang rongsok juga bisa. Tak jarang lampu Aladin kuningan yang berharga 100 -150 ribu bisa didapat disana dengan harga 35 ribu, yaitu harga setengah kilo logam kuningan. Gembok kuningan Solingen atau Carl Schlieper atau cap mata bisa didapat dengan harga murah. Seterika jago paling mudah didapat didaerah itu. Juga timbangan bebek maupun timbangan dacin yang panjang, sering kita lihat disana, berdampingan dengan radio bekas dan Shockbreker sepeda motor. Demikian juga weker dan gilingan kopi, kadang kita temukan disana.

Pedagang barang bekas kaki lima (atau klithikan) ada diberbagai sudut kota maupun di kota tetangga yang letaknya bersebelahan dengan kota kita. Untuk mendatanginya satu persatu jelas sulit dan melelahkan. Apalagi barang antik termasuk barang yang cepat laku. Jauh-jauh didatangi ternyata baru saja dibeli orang .... wah rasanya kecewa betul.

Di kota Tegal, tepatnya di daerah Banjaran, ada pedagang barang bekas yang jumlahnya lumayan banyak berbaris sepanjang trotoar jalan. Melihat fenomena ini sesungguhnya penyatuan pedagang antik kakilima sudah terwujud disini. Hanya kalau bisa ditambah dengan sejumlah besar pedagang antik kakilima dari Pasar Ireng (Tegal) dan Alun-alun Tegal, mungkin jumlahnya akan lebih banyak lagi.

Karena itu bila ada yang ingin menyatukan pedagang antik kakilima tersebut amat menggembirakan sekali. Kita tidak usah kehilangan waktu dan peluang, sekali datang ke satu tempat sudah bisa melihat banyak barang antik. One stop shopping antik amat memudahkan kita berburu barang antik bukan ?

Friday, July 8, 2011

Seni Menjual dan Membeli Barang Antik


Barang antik yang paling laku di Indonesia adalah barang yang masa edarnya sebelum tahun 1950, yaitu pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Benda-benda kuno tersebut banyak mengandung kenangan bagi orang mengalami hidup pada masa itu. Suatu masa yang unik, dimana teknologi masih belum maju seperti sekarang. Bahasa Indonesia pun belum terbentuk dengan baik, masih menggunakan bahasa yang lucu dan berliku-liku tata bahasanya.

Barang antik itu disamping unik barangnya, ternyata unik pula cara jual belinya. Tidak seperti barang yang ada di mall atau super market yang jelas harganya, barang antik tidak begitu jelas harganya. Harga yang sejati ada diantara harga yang ditawarkan dan harga penawaran. Misalnya sebuah barang ditawarkan dengan harga 100, dan ditawar 50, maka harga yang sejati ada diantara angka 50 dan 100. Itulah nanti yang akan disepakati oleh mereka berdua setelah selesai negosiasi yang alot.

Apakah alot (ulet) negosiasinya ? Ya tentu saja bagi sebagian besar "orang antik" (penggemar barang antik) memang alot. Kalau tidak alot tidak menarik bagi mereka. Sebuah transaksi yang terlalu cepat dan terlalu mudah, tidak akan berkesan bagi penggemar barang antik. Ibarat bertinju tidak bertemu dengan lawan yang seimbang, terlalu cepat selesainya. Tidak nikmat ?

Sebuah barang akan ditawar ditempat duduk diruang tamu. Bila tidak terjadi kesepakatan, negosiasi akan dilanjutkan di ambang pintu sambil berpamitan pulang. Bila inipun masih belum terjadi kesepakatan rundingan masih akan berlanjut di samping kendaraan sang tamu, entah itu mobil, motor sepeda atau becak boleh saja.

Bila kesepakatan harga masih belum tercapai, tawar menawar akan berlanjut ketika pembeli sudah duduk ditempat duduk kendaraannya. Inipun kalau masih gagal bisa diteruskan ketika kendaraan sudah dihidupkan mesinnya. Biasanya transaksi akan putus bila kendaraan mulai melaju dan rodanya mulai berputar, .... saat itulah harga disepakati ..... hehehe.

Kadangkala pembeli tidak jadi menekan pedal gas kendaraannya, bahkan ia memutar kunci kontak untuk mematikan mesin kendaraannya. Ada yang turun lagi dan masuk rumah pemilik barang untuk mengamati sekali lagi barang yang diminatinya.... sambil menaikkan tawarannya tentu. Ini yang disebut :"Keluar Masuk Mobil".

Dasar barang antik, pembeli dan penjualnya pun antik (Ahita Teguh Susilo).