Seorang pedagang barang antik minta harga 100.000 untuk sebuah buku tua kepada tamunya. Tamu itu sudah lama dikenalnya lebih dari 10 tahun, satu kota dan sering kunjung mengunjungi. Sang tamu bukan pedagang buku antik, ia pedagang "kayu-kayu", seperti lemari, kursi, meja dll. Ia mencoba menawar 40.000 dan tidak disetujui.
Esok harinya ada seorang tamu lain, pedagang barang antik yang lebih banyak menjual buku-buku antik. Ia juga tertarik kepada buku tersebut. Menurut anda berapa si pemilik buku akan "minta" harga ? Anda salah kalau mengira akan 100.000 juga. Apakah akan turun harga permintaannya karena kemarin cuma ditawar 40.000 ? Anda akan kaget, karena pedagang tersebut minta 150.000 ! Dan transaksi akhirnya tembus dengan harga Rp 120.000,- diatas permintaannya tadi malam.....
Seorang pedagang lain lagi mempunyai sebuah barang palsu atau repro. Ujudnya selembar iklan enamel. Biasa, salah beli. Ia tidak pernah bisa memperoleh penawaran yang baik dari barang tersebut.
Tapi rejeki datang, seorang langganannya menawar dengan harga bagus. Sudah untung. Menurut anda apakah barang tersebut akan dilepasnya ? Anda salah kalau mengira demikian. Ternyata penawaran bagus dari "dewa penolong" tersebut ditolak. Tidak boleh kurang sedikitpun - katanya.
Lho ? Saya heran, bin bingung. Gila bener nih orang ... pikir saya. Barang ini akhirnya terjual dengan harga kurang baik kepada seorang asing (bule) yang tidak dikenalnya. Inilah ternyata jawaban dari kegigihan si pedagang antik : dia tidak ingin dibeli oleh teman yang dikenalnya, karena takut dikembalikan .... hehehe.
Sepintas aneh ya ? Barang jelek kok harganya bahkan ditinggikan. Inilah pedagang antik. Mentalnya kuat. Bahkan ada yang bilang, bila malaikat pencabut nyawa datang kepada pedagang barang antik, ia akan bilang : ......... " Datang besok saja!"
Met siang
ReplyDelete